Sejak kemunculannya tahun 2004, drama korea
kini telah mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia, khususnya
kalangan remaja. Endless Love dan Full House merupakan drama korea pertama yang ditayangkan di layar kaca, menyusul Love to Kill, Princess Hour dan Winter Sonata pada tahun 2005- 2007.
Setelah sempat mati suri selama dua tahun,
akhirnya pada awal tahun 2009 drama korea kembali menghiasi layar kaca.
Dengan kemunculan Boys Before Flower, sebuah film yang mengadopsi cerita Hana Yori Dango (versi Jepang ) atau yang biasa disebut Meteor Garden
(versi Taiwan), drama ini menjadi populer dikalangan remaja. Alur
cerita yang dikemas dengan apik dan menarik, serta pemilihan aktor dan
aktris korea yang tampan dan cantik menjadikan drama ini banyak disukai
remaja, khususnya remaja wanita. Kehadiran drama Boys Before Flower ini juga menjadi pengobat rindu para pengemar drama- drama korea di Indonesia.
Begitu juga di tahun 2011, drama korea
kembali menyapa pengemarnya lewat layar kaca. Indosiar menjadi satu-
satunya stasiun televise swasta yang selalu menayangkan drama- drama
korea. Bahkan sekarang ini, drama korea dapat anda saksikan mulai dari
pukul 12.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB. Waktu yang begitu fantastis
jika anda memang adalah penggila drama- drama korea. Anda dapat
menyaksikan tiga drama sekaligus selama lima jam.
Ternyata kesukaan para remaja terhadap drama-
drama korea, bukan tanpa alasan. Selain karena actor dan aktris korea
yang tampan dan cantik, ide cerita yang selalu segar, baru, romantis,
singkat, padat dan jelas, tidak bertele- tele, yang hanya terdiri
beberapa episode, menjadikan drama ini laris manis di pasaran.
Penghayatan peran yang menekanan ekspresi, dikemas secara kreatif dengan
disertai soundtrack beraliran K-pop menambah nilai plus drama dari
Negeri Gingseng tersebut.
Begitu populernya drama korea di Indonesia,
mengakibatkan beberapa remaja mulai meniru gaya berbusana actor dan
aktris korea. Mulai dari model baju, sepatu, hingga model rambut.
Pernak- pernik seperti asesoris pun juga tidak ketinggalan. Menurut
mereka, gaya berbusana artis- artis korea sangat unik, berani mempadu-
padankan warna- warna cerah sehingga dapat menonjolkan apa yang menjadi ciri khas pribadinya.
Selain itu keberadaan aliran music Pop- Korea
atau biasa disebut K-pop juga mulai di gemari oleh kalangan anak muda.
Music yang menjadi pendukung drama ini pelan- pelan dapat diterima
karena kualitas musiknya yang enak di dengar. Ini terlihat dengan
banyaknya boy band dan girl band yang bermunculan di Indonesia.
Secara psikologis, remaja merupakan orang
yang paling mudah menerima sesuatu yang baru, karena secara mental, jiwa
yang dimiliki remaja masih labil. Ia cenderung menyukai sesuatu yang
baru dan selalu ingin mencoba- coba demi mencari jati diri. Hal inilah
yang dimanfaatkan drama korea untuk menyampaikan pesan yang terdapat
didramanya. Drama korea secara tidak langsung sengaja mempengaruhi
remaja lewat pesan- pesan yang terkandung di dalamnya. Baik itu melalui
alur cerita, gaya berbusana ataupun lagu- lagu pendukung. Sehingga
mempengaruhi sikap dan perilaku remaja.
Walaupun sejauh ini dampak yang diterima
remaja dari segi sikap dan perilaku memang tidak secara langsung
terlihat. Namun, adanya kekhawatiran terhadap remaja yang dianggap belum
cukup umur akan sex, akan membuat remaja menirukan hal tersebut.
Drama korea selain memberi dampak negatif juga
memiliki dampak positif bagi remaja. Pembangunan karakter tokoh yang
periang, penyemangat, pantang menyerah dan penuh percaya diri dapat
memberikan contoh kepada remaja bahwa sikap- sikap positif seperti itu,
perlu dimiliki oleh masing- masing pribadi demi membentuk pribadi yang
kuat.
http://hiburan.kompasiana.com/film/2011/11/05/drama-korea-dan-remaja/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar