Kamis, 19 Januari 2012

Aku menunggumu mati didepanku..

Pagi ini sangat cerah dan aku harap cuaca yang cerah ini bisa bersahabat dengan keadaan hatiku yang tidak pernah secerah hari ini setelah ditinggalnya pergi. Aku adalah wanita yang mungkin belumditakdirkan untuk bahagia dengan orang yang aku sayangi. Jangan berpikir kita tidak pernah bahagia. Setiap detik kita itu bahagia dan harusnya bersyukur.. Kita masih bisa bernafas, masih bisa berkedip. Bukankah itu suatu kebahagiaan ? Namun diposisi ini bukan kebahagiaan itu yang aku maksud !
 Aku melangkah sejauh kaki ini lelah, aku terpaku pada seorang lelaki yang selama ini membuat aku kehilangan akalku setiap aku melihatnya. Tapi demi cintaku padanya, aku tak ingin kejadian ini terulang. Aku tidak ingin hal ini terjadi. Aku tidak ingin ! Lagi-lagi aku tak sengaja melihat lelaki tampan itu bersama wanita yang dia cintai. OH GOD!
Ingin aku membunuh mereka, membunuh jiwa dan perasaan mereka. Agar mereka tau aku tidak pernah menyukai suasana indah itu terjadi diantara mereka. Aku memang bukan siapa-siapa mereka. Tapi aku mempunyai sejuta alasan mengapa aku membenci kebersamaan mereka.  Aku tidak marah pada wanita yang berhasil meluluhkan hati karang Mr.Ice itu, tapi aku marah pada diriku sendiri. Mengapa aku tak bisa seperti wanita itu ? Apa yang kurang dariku ? Oh tuhan, aku lupa itu kan pertanyaan bodoh. Aku tidak sempurna. Tak selayaknya aku bertanya seperti itu.
Sore ini hujan turun deras, sederas air mataku yang menetes setiap malamnya. Aku melihat Mr.Ice itu sedang berlari ditengah hujan turun..Aku mendekatinya, semakin dekat, sangat dekat sampai aku bisa mengehentikan langkahnya dan berkata “Pras.. Aku mencintaimu” Aku menunduk, aku menyadari seharusnya ini semua tak boleh terjadi. Namun ini soal perasaan bukan keadaan. “Hey cewek bodoh! Aku tak pernah mencintaimu. Bukankah kau tau aku sangat mencintai Putri?” Dia membentakku ditengah gerogi hatiku.. Dia berlalu meninggalkanku tanpa memberikan apa yang aku inginkan. Aku tak menangis, namun aku hampir mati disitu.
Aku mencintaimu, benar-benar mencintaimu. Cintaku padamu melebihi cintamu pada wanita itu.  Dia memang jauh lebih sempurna, lebih baik dari pada seorang pemimpi seperti diriku. Kamu memang tak pernah salah memilihnya, namun aku kira kamu keliru memilih cintanya. Cintanya bisa menyakitimu, Cintanya bisa membuatmu hancur dan Cintanya tidak sama tulus dengan Cinta yang aku punya untukmu. Hanya itu yang ingin aku sampaikan padamu.. Tapi kamu tidak pernah memberikan kesempatan ku untuk member itahukan tentang semua ini, karena mungkin kamu tak ingin mengetahuinya. Yasudahlah.. Sepertinya tugasku sekarang berdiam diri menunggumu mati didepanku. Dan bila hal itu benar-benar terjadi, dengan senang hati aku akan tertawa pedih menyesali dirimu yang tak pernah melihat dan mendengar arti hadir diriku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar